Hampir semua sahabat nabi memiliki keunikan sendiri-sendiri. Bersinergi dan berpadunya kompetensi yang unik tersebut menjadikan barisan Rasulullah saw. dan sahabat menjadi barisan yang kuat, kokoh dan maju.10 Sahabat Nabi Muhammad yang dijamin masuk surga yaitu :
1. Abu Bakar Ash Shiddiq
Abu Bakar (bahasa Arab: أبو بكر الصديق, Abu Bakr ash-Shiddiq) (lahir: 572 - wafat: 23 Agustus 634/21 Jumadil Akhir 13 H) termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634M. Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.
Sifat Abu Bakar adalah seorang yang rendah hati, lemah lembut, dan tidak pernah berlaku angkuh, apalagi bertindak sewenang-wenang, baik semasa jaman jahiliyah maupun sesudah beliau masuk Islam, lebih-lebih sesudah menjadi Khalifah (Pemimpin umat Islam). Kalau ada orang yang memujinya, dia hanya berkata, “Ya Allah, Engkau lebih mengetahui tentang diriku daripada aku sendiri.” Kalau pada saat naik unta, kebetulan tali kendalinya jatuh, maka dia sendiri yang turun untuk mengambilnya. Ia tidak pernah menyuruh orang lain untuk mengambilnya.
Dia adalah orang muslim pertama yang membebaskan budak. Dia juga merupakan khalifah Rasulullah saw yang pertama, dan orang pertama dari sepuluh orang yang dijanjikan masuk surga. Abu Bakar adalah seorang saudagar besar yang mengetahui benar bahwa tidak ada gunanya harta yang banyak bila tidak dibelanjakan untuk kepentingan Islam dan kepentingan kaum muslimin. Kesadaran hati nuraninya mencegah ia makan suatu makanan yang meragukan sumber perolehannya. Dia selalu bersegera menyambut ajakan amal kebajikan dan santunan, seperti puasa sunnah, menjenguk orang sakit, bersedekah, dan lain-lain. Tiada keraguan pada keimanannya. Sahabat Abdullah Ibnu Abbas r.a. ditanya, “Siapakah orang pertama yang beriman kepada Muhammad?” Abdullah Ibnu Abbas menjawab, “Abu Bakar As Siddiq.”
2. Umar bin Khaththab
Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).
Sifat Umar bin Khattab adalah sesorang yang pemberani, sederhana, adil, tegas, loyalitas tinggi, dan bertanggung jawab, Pernah suatu waktu beliau melihat seorang ibu yang sedang membohongi anaknya yang kelaparan dengan pura-pura menanak beras, padahal batu yang ada dalam wadah tersebut. Melihat hal tersebut Umar mengambil gandum dan beliau pikul sendiri. Ketika pengawalnya menawarkan untuk memikulnya, maka Umar berkata `Apakah kamu akan menjerumuskan aku ke dalam neraka karena telah menelantarkan rakyatku dan membiarkannya kelaparan? Itu adalah salah satu bukti sifat tanggung jawab Umar sebagai seorang pemimpin.
Sebelum memeluk Islam, Umar adalah orang yang sangat disegani dan dihormati oleh penduduk Mekkah, sebagaimana tradisi yang dijalankan oleh kaum jahiliyah Mekkah saat itu, Umar juga mengubur putrinya hidup-hidup sebagai bagian dari pelaksanaan adat Mekkah yang masih barbar. Setelah memeluk Islam di bawah Nabi Muhammad SAW., Umar dikabarkan menyesali perbuatannya dan menyadari kebodohannya saat itu sebagaimana diriwayatkan dalam satu hadits “Aku menangis ketika menggali kubur untuk putriku. Dia maju dan kemudian menyisir janggutku.” Umar juga dulunya dikenal sebagai seorang peminum berat, beberapa catatan mengatakan bahwa pada masa pra-Islam, Umar suka meminum anggur. Setelah menjadi seorang Muslim, ia tidak menyentuh alkohol sama sekali, meskipun belum diturunkan larangan meminum khamar (yang memabukkan) secara tegas.
3. Utsman bin Affan
Utsman bin Affan (bahasa Arab: عثمان بن عفان, 574 – 656 / 12 Dzulhijjah 35 H; umur 81–82 tahun)[1] adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Ia juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur'an. Ia adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 (umur 69–70 tahun) hingga 656 (selama 11–12 tahun). Selain itu sahabat nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat pemalu.
Sifat Utsman bin Affan adalah seorang lembut dan pemalu, disamping kedermawanan, kesabaran, dan jasanya yang besar dalam penghimpunan al-Qur’an dalam satu mushaf Utsmani. Keunikan Utsman bin Affan terletak pada kelembutan dan sifat pemalunya. Ia adalah seorag sahabat yang sangat lembut dan pemalu. Meskipun, tentu saja bersikap tegas, karena ia juga mengikuti hamper seluruh peperangan bersama Nabi saw., kecuali perang Badar karena harus merawat istrinya Ruqayyah yang sedang sakit. Pada suatu hari, Rasulullah saw. tidur terlentang, sedang kedua betisnya terbuka. Abu bakar dan Utsman meminta masuk dan beliau tetap membiarkan betisnya terbuka. Tatkala Utsman meminta izin untuk masuk, beliau langsung menutup betisnya dan berkata, “Bagaimana aku tidak merasa malu dengan orang yang malaikat saja malu kepadanya.” (HR. Muslim)
Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah Saw yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum.
4. Ali bin Abi Thalib
Nama lengkap beliau, Ali bin Abi Thalib bin Abdi Manaf bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhar bin Kinanah Abul Hasan dan Husein, digelari Abu Turab3, keponakan sekaligus menantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam dari puteri beliau, Fathimah az-Zahra’ rodhiyallohu ‘anha.
Sifat Ali bin Abi Thalib adalah seorang yang paling berilmu, lebih berpengalaman, bijaksana dan pengkritik yang sangat paham. Perasaannya sangat halus, jiwanya suci dan bersih, emosinya terkontrol, pandangannya tajam, jalan yang dicarinya adalah yang terbaik, pemahamannya sangat cepat, ingatannya luar biasa dan mengenal benar apa yang penting dan Keberanian dan kekuatan Ali dalam perang tak lagi diragukan. Tenaganya di ats orang rata – rata. Ia sanggup membanting seorang penunggang kuda berikut kudanya. Ia mampu mencabut pintu gerbang benteng musuh. Suaranya lantang, menggetarkan musuh sampai ke dalam sumsum. Dengan kekuatan dan keberaniannya itu, Ali tak gentar menghadapi 4 orang lawan sekaligus. Prinsipnya dalam perang tanding adalah, “Janganlah mulai mengajak berduel, tetapi jika ditantang jangan mundur.”
Namun kekuatan fisiknya diimbangi dengan kekuatan akhlak. Ia benar – benar mencamkan apa yang dinasihatkan Rasulullah kepadanya, “Wahai Ali, berilah orang yang tak pernah memberi kepadamu. Maafkanlah orang yang telah merugikanmu dan bersilaturrahmilah dengan orang yang pernah memutuskan hubungan denganmu.” Ali sangat memperjuangkan nasib orang kecil. Ia pernah berkata, “Barangsiapa memperkerjakan buruh namun tidak memenuhi upahnya, akulah musuh orang itu di Hari Kiamat.”
5. Abu Ubaidah bin Jarrah
Abu Ubaidah bin Jarrah terlahir dengan nama lengkap Amir bin Abdullah bin Al Jarrah bin Uhaib bin Dhabah bin Al Harist bin Fahr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Muhdar bin Nizar bin Ma`ad Al quraisy Al Fihry al maky. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah SAW pada Fihry. Ia adalah anak dari Abdullah bin Jarrah, seorang yang tidak mengakui dan menolak ajaran Islam.
Sifat Abu Ubaidah bin Jarrah adalah seorang yang pemurah dan sederhana. berwibawa, bermuka ceria, rendah diri dan sangat pemalu. Dia juga termasuk orang yang berani ketika dalam kesulitan. Meski seorang yang pemalu dia disenangi oleh semua orang yang melihatnya, sehingga siapapun yang mengikutinya akan merasa tenang.
Abu Ubaidah adalah salah seorang yang amat mencintai Rasulullah SAW. Pada saat perang Uhud mencapai puncaknya, Rasulullah SAW menjadi target utama dalam penyerangan dan pengepungan dari pihak musuh. Senjata seperti panah dan sebagainya mengarah ke sasaran utama bagi pihak musuh yaitu Rasulullah yang membuat Nabi SAW terluka di bagian kepala dan gigi depan menjadi patah. Bahkan, salah seorang yang bernama Ibnu Qami’ah menyerang rasulullah dan membuat pipi Rasulullah SAW terluka karena terkena kancing baju perang Ibnu Qami’ah.
6. Abdurahman bin Auf
Abdurrahman bin 'Auf dilahirkan pada tahun kesepuluh dari tahun Gajah dan umurnya lebih lebih muda dari Nabi selama sepuluh tahun karena Nabi dilahirkan pada tahun gajah yaitu tanggal 20 April 571M. Dengan demikian Abdurrahman dilahirkan pada tahun 581M. Namanya pada masa jahiliyah adalah Abdu Amru dan dalam satu pendapat lain Abdul Ka'bah. Lalu Nabi s.a.w. menggantikannya menjadi Abdurrahman. Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Auf bin Abdu Manaf bin Abdul Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah al-Qurasyi al-Zuhri. Nasabnya bertemu dengan Nabi s.a.w. pada Kilab bin Murrah. Kinayahnya adalah Abu Muhammad sedangkan laqabnya al-Shadiq al-Barr. Ibunya bernama Asysyifa binti 'Auf bin Abdu bin al-Harits bin Zuhrah.
Sifat Abdurrahman bin 'Auf adalah seorang yang kaya raya dan dermawan karena kemahirannya dalam berdagang, pemberani ia mengikuti peperangan-peperangan bersama Rasulullah. Abdurrahman bin Auf adalah seorang pemimpin yang mengendalikan hartanya, bukan seorang budak yang dikendalikan oleh hartanya. Sebagai buktinya, ia tidak mau celaka dengan mengumpulkannya dan tidak juga dengan menyimpannya bahkan ia mengumpulkannya secara santai dan dari jalan yang halal. Kemudian ia tidak menikmati sendirian, tetapi ikut menikmatinya bersama keluarga dan kaum kerabatnya serta saudara-saudaranya dan masyarakat seluruhnya. Dan karena begitu luas pemberian serta pertolongannya, pernah dikatakan orang: "Seluruh penduduk Madinah berserikat dengan Abdurrahman bin Auf, pada hartanya. Sepertiga dipinjamkannya pada mereka. Sepertiga lagi digunakannya untuk membayar hutang-hutang mereka, dan sepertiga sisanya diberikan dan dibagi bagikannya kepada mereka,". Harta kekayaan ini tidak akan mendatangkan kelegaan dan kesenangan pada dirinya, selama tidak memungkinkannya untuk membela agama dan membantu kawan-kawannya. Adapun untuk lainnya, ia selalu takut dan ragu.
7. Thalhah bin Ubaidilah
Talhah bin Ubaidillah dilahirkan 28 tahun sebelum Hijrah. Beliau memeluk Islam semasa umurnya 18 tahun. Beliau terkenal sebagai seorang saudagar yang kaya raya. Menurut Ibnu Khaldun dalam muqaddimah, diera Usman, kemasukan harian Talhah dari penjuru Iraq berjumlah lebih kurang 1,000 dinar emas setiap hari. Pada zaman nabi, beliau turut serta dalam Perang Uhud disamping peperangan yang lain selepas itu. Beliau tidak dapat menyertai Peperang Badar disebabkan pada masa itu beliau berada di Syam. Talhah mati dibunuh dalam perang Jamal pada tahun 36 hijrah sewaktu berusia 63 tahun.
Sifat Talhah bin Ubaidillah adalah seorang pribadi yang pemurah dan dermawan, jujur, tidak pernah menipu apalagi berkhianat. Pernahkah anda melihat sungai yang airnya mengalir terus menerus mengairi dataran dan lembah ? Begitulah Thalhah bin Ubaidillah. Ia adalah seorang dari kaum muslimin yang kaya raya, tapi pemurah dan dermawan. Istrinya bernama Su'da binti Auf. Pada suatu hari istrinya melihat Thalhah bin Ubaidillah sedang murung dan duduk termenung sedih. Melihat keadaan suaminya, sang istri segera menanyakan penyebab kesedihannya dan Thalhah mejawab, " Uang yang ada di tanganku sekarang ini begitu banyak sehingga memusingkanku. Apa yang harus kulakukan ?" Maka istrinya berkata, "Uang yang ada ditanganmu itu bagi-bagikanlah kepada fakir-miskin." Maka dibagi-bagikannyalah seluruh uang yang ada ditangan Thalhah tanpa meninggalkan sepeserpun.
8. Zubair bin Awwam
Zubair bin Awwam bin Khuwailid bin Asad bin Abdil Uzza bin Qushai bin Kilab. Ibunya bernama Shafiyah binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah saw. Wanita ini telah menyatakan dirinya sebagai pemeluk agama Islam. Zubair termasuk salah seorang dari 7 orang yang pertama masuk Islam. Beliau memeluk agama Islam ketika dia masih berusia 15 tahun dan melakukan hijrah ketika berusia 18 tahun. Berperawakan tinggi dan berkulit putih. Namun ada juga yang mengatakan bahwa perawakan Zubair tidak termasuk sangat tinggi dan juga tidak tergolong pendek dan bukan termasuk orang yang berbadan gemuk. Ada yang mengatakan bahwa warna kulitnya sawo matang, memiliki banyak bulu badan, dan kedua pipinya tidak penuh terisi daging. Zubair dikenal sebagai ahli menunggang kuda yang pemberani.
Sifat Zubair bin Awwam adalah seorang yang kejujuran dan amanah melalui sifat jujur dan amanah tersebut, Zubair banyak mendapatkan kepercayaan untuk mengelola modal dalam perniagaan., terhormat dan mulia, selalu menginfakkan hartanya di jalan Allah, Keteguhan hati dan kekuatan urat syaraf nya juga merupakan suatu kelebihan Zubair yang tak tertandingi dan kecintaan dan penghargaan Rasul terhadap Zubair amat besar. Bahkan Rasulullah secara pribadi menyebut Zubair sebagai pembelanya. Hal ini tidak dapat dipungkiri dikarenakan oleh pengabdian Zubair yang luar biasa, keberaniannya yang perkasa, kemurahannya yang idak terkira, dan pengorbanan diri dan hartanya untuk Allah SWT. Hasan bn Tsabit yang kagum akan sifat-sifat Zubair melukiskan sifat-sifat tersebut dengan sangat indah:
“Ia berdiri teguh menepati janjinya kepada Nabi dan mengikuti petunjuknya,. Menjadi pembelanya, sementara perbuatan sesuai dengan perkataannya. Ditempuhnya jalan yang telah digunakannya, tak hendak menyimpang daripadanya. Bertindak sebagai pembela kebenaran, karena kebenaran itu jalan sebaik-baiknya.
9. Said bin Zaid
Said bin Zaid bin ‘Amr bin Nufail bin Abdul ‘Uzza bin Riah bin Abdullah bin Qotha bin Razah bin ‘Adi bin Ka’ab bin Luai. Nasabnya bertemu dengan nasab Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada Ka’ab bin Luai. Dia mempunyai nama julukan yaitu Abu A’war, dia termasuk dari orang-orang muhajirin (yang berhijrah pertama kali). Beliau di lahirkan di Makkah pada tahun 22 sebelum hijrah. Beliau masuk Islam sebelum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memasuki Darul Arqom, yang beliau jadikan maskas dakwah waktu itu, beliau radhiyallahu ‘anhu termasuk orang yang pertama masuk islam, yaitu setelah tiga belas orang shahabat mendahuluinya. Keislaman beliau dengan perantaraan dakwah Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu.
Sifat Said bin Zaid adalah sahabat yang berani dan seorang ahli tauhid. Doa beliau adalah antara yang dimakbulkan Allah, dan seorang yang mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
10. Sa’ad bin Abi waqqas rodiullahu anhum.
Nama lengkapnya adalah Sa’ad bin Abi Waqqash bin Uhaib Az-Zuhri dengan julukan “Abu Ishaq”, Ia adalah salah seorang diantara sepuluh orang sahabat yang mendapat kabar gembira bakal masuk surga, dan orang yang pertama dalam melontarkan panah dalam perang Sabillillah, ia orang yang ke-empat lebih dulu masuk Islam melalui tangan Abu Bakar ketika umurnya 17 tahun. Sa’ad bin Abi Waqqash mengikuti banyak peperangan bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, dalam peperangan itu ia bergabung dalam pasukan berkuda. Ia berasal dari bani Zuhrah seasal dengan ibu Nabi (Aminah).
Sifat Sa’ad bin Abi waqqas rodiullahu anhum adalah seorang pahlawan perang, seorang penduduk surga serta seorang yang patuh kepada ibunya. Ia adalah suri teladan seorang muslim yang berani berjihad dan konsisten mengenai keputusannya. Ia pula sempat dijadikan sebagai panglima besar dalam rangka mengalahkan kerajaan Persia yang terkenal hebat pada masanya serta ia juga sempat menjabat sebagai wali gubernur Madinah sebelum akhir hayatnya. Ia adalah seorang pahlawan perang Badar, yang juga merupakan perang besar pertama umat muslim dan juga mereka menang.
By : Cut Iswahyuni
Sumber :
- Link - Link - Link - Link - Link - Link - Link - Link - Link - Link - Link
darimana lou tau ? tuh orangnya sekarang semua lagi disiksa di neraka
BalasHapusSembarangan aja lu ngomong goblok
Hapushe anonim, drmn lo tahu mrk di nrk? lo hantu nrk gentayangan ya..
BalasHapus