SIGNALING
PENGERTIAN SIGNALING
Pensinyalan (signaling)
didefinisikan sebagai pertukaran informasi antar elemen dalam jaringan, yang
direalisasikan dalam bentuk kode-kode standar yang telah disepakati
Tujuannya untuk melakukan
pembentukan hubungan, pengawasan saluran dan pembubaran hubungan.
Definisi Signaling Yang dimaksud ‘pertukaran informasi’
adalah saling mengirim pesan pensinyalan (signaling message).Dalam
sistem pensinyalan modern seperti Common Channel Signaling (CCS7),
disamping fungsi utama di atas, signaling juga meliputi fungsi
tambahan seperti manajemen jaringan (network management), aplikasi fitur
tambahan (supplementary service), fungsi operasi & pemeliharaan (operations
& maintenance) dll.
Pembawa signaling terdiri dari :
- Physical circuit, yaitu suatu sirkit dimana tidak
ada transformasi frekuensi percakapan pada sinyal yang melewatinya.
- Nonphysical circuit, yaitu suatu sirkit dimana
terdapat transformasi frekuensi percakapan ke frekuensi yang lebih tinggi
(FDM) atau kedalam bentuk digital (TDM).
- Signaling networks, yaitu jaringan khusus pembawa
informasi signaling.
Tipe signaling terdiri dari :
- Sinyal DC, yaitu sinyal direct current contoh
untuk on-off hook.
- Sinyal AC, yaitu sinyal arus bolak-balik
contohnya sinyal dering.
- Tone, sinyal berfrekuensi tertentu baik didalam
frekuensi speech (inband signaling) maupun diluar frekuensi speech
(outband signaling).
- MFC (Multi Frequency Coding), yaitu signaling
dengan menggunakan kombinasi beberapa frekuensi contoh DTMF.
- Digital, yaitu signaling dengan menggunakan
bit-bit digital.
Signaling pada telepon analog adalah
sinyal-sinyal yang terdengar pada saat melakukan panggilan telepon selain
sinyal suara. Signaling pada telepon terbagi atas :
1. Signaling Supervisory yaitu signaling agar sentral telepon mengetahui keadaan telepon (aktif atau tidak). Sinyalnya adalah sinyal on/off hook.
2. Signaling Adressing yaitu signaling untuk pengalamatan telepon yang dipanggil. Sinyalnya adalah sinyal pulsa ataupun DTMF.
3. Signaling Call Progress yaitu signal yang terdengar saat proses pemanggil sedang berlangsung.
SUBSCRIBER – EXCHANGE SIGNALING
- Dari pelanggan ke sentral
- Informasi kondisi off-hook
- Informasi nomor B (nomor tujuan)
- Informasi jumlah uang yang dimasukkan (khusus untuk
payphone)
- Informasi kondisi on-hook ketika panggilan usai
- Dari sentral ke pelanggan A (nomor pemanggil)
- Informasi bahwa sentral siap menerima nomor B
- Informasi mengenai status B (busy atau tidak)
- Informasi kongesti atau interception
- Sinyal charging (khusus untuk payphone)
- Dari sentral ke pelanggan B
- Sinyal ringing untuk menarik perhatian pelanggan B
Off-Hook Signaling (Analog)
- Loop Start (almost all telephones)
-Seizure is detected when current flows through local
loop, due to off-hook
- Ground Start (antar PBX (Private Branch Exchange)
atau antara PBX dengan Sentral Lokal)
- Seizure (upaya pendudukan kanal komunikasi) is
detected when one wire is grounded
- Seizure can be initiated in both directions
- Untuk mengindikasikan status on/off-hook ke sentral
lokal
EXCHANGE – EXCHANGE SIGNALING
- Channel Associated Signalling (CAS)
Signaling dilakukan menggunakan kanal yang juga
digunakan untuk mentransfer informasi Informasi speech dan informasi signalling
mengalir melalui jalur yang sama
Beberapa macam CAS
- Signalling dilakukan secara bersama pada kanal untuk
speech (DC signalling, inband)
- Signalling dilakukan pada kanal yang sama dengan
speech tetapi menggunakan frekuensi yang berbeda (out-band) Contoh: Signalling
dilakukan melalui timeslot 16 (PCM signalling)
- Common Channel Signalling (CCS)
DC signalling
- Sinyal ditransfer dalam bentuk pulsa dengan cara
merubah polaritas dan tahanan kawat penghubung
- Sistem bekerja dengan 3 kondisi pada arah forward
dan 2 pada arah reverse
- Kondisi yang digunakan pada arah forward
- Sirkit bertahanan rendah
- Sirkit bertahanan besar
- Polaritas positif
- Pada arah reverse
- Polaritas normal (+a –b)
- Polaritas terbalik (-a +b)
-DC signalling digunakan pada koneksi fisik dua kawat
- Biasa digunakan pada koneksi antar sentral lokal
Tone frequency signalling
- Digunakan pada koneksi jarak jauh menggunakan FDM
- Inband signalling : 300 –3400 Hz
- Out-band signalling : menggunakan frekuensi yang
lebih tinggi daripada frekuensu speech (mis. 3825 Hz
KLASIFIKASI SIGNALING
Signaling Berdasarkan Pemakaian
Kanal
·
CAS (Channel Associated Signaling)
adalah pensinyalan kanal yang bersesuaian. Tiap kanal voice memiliki 1 kanal
signaling masing-masing secara exclusive (associated), dg
menggunakan kanal fisik yg sama tetapi terpisah secara logika/timing
berbeda.
Line and Register Signalling pada CAS
Line signalling : mentransfer
informasi kondisi handset (off-hook atau on-hook)
Contoh : seizure, B answer, clear back, clear forward
-
Register signalling : signaling untuk mentransfer
nomor B . Nomor B disimpan di register dan signalling melibatkan komunikasi
antar register masing-masing sentral
Register signaling
-
Pada arah forward B number Katagori A End-of-pulsing
information (Bila A number telah dikirimkan) A number (untuk charging misalnya)
-
Pada arah reverse Proceed-to-send signal (sentral siap
menerima B number) Control signals : tipe informasi End-of-selection
information : pesan untuk memutuskan register dan membentuk koneksi juga
memberikan informasi kondisi handset B Charging information
E&M (Ear & Mouth) Signaling
- PBXs, switches
- Separate signaling leads for each direction
- E-Lead (inbound direction)
- M-Lead (outbound direction)
- Allows independent signaling
Forward and Reverse direction
- Forward signal mengalir dari sentral telepon tempat
A berada menuju sentral telepon tempat B berada
- Backward signal mengalir pada arah yang berlawanan
dengan forward signal
·
CCS (Common Channel Signaling) adalah
pensinyalan kanal bersama. Sejumlah (kecil) kanal signaling digunakan oleh
banyak kanal voice secara bersama (common). Umumnya secara fisik
terpisah.
Common Channel Signaling
Signaling menggunakan kanal yang terpisah dari kanal
untuk mentransfer informasi ® Terdapat jaringan signaling tersendiri
Common
Channel Signalling
Signaling System Number 7
(SS7)
- Biasa disebut juga CCS #7
- Trend signaling untuk jaringan telekomunikasi modern
- Jaringan signalling terpisah
dengan jaringan speech
- Pada PCM menggunakan kanal 16
- Informasi signaling dibawa di dalam frame-frame data
Elemen
Jaringan Signalling SS7
- Signaling point (SP)
- Setiap titik jaringan yang
mampu menangani pesan kontrol SS7
- Signal transfer point (STP)
- Titik signaling yang mampu
merutekan pesan kontrol
- Control plane
- Bertanggung jawab untuk
membentuk dan me-manage koneksi
- Information plane
- Setelah koneksi terbentuk,
informasi ditransfer pada information plane Transfer Points
- Kapasitas STP
- Jumlah link signaling yang
dapat ditangani
- Message transfer time
- Throughput capacity
- Network performance
- Number of SPs
- Signaling delays
- Availability and
reliabilityKetersediaan jaringan untuk menyediakan layanan bila STP mengalami
kerusakan
Signaling Berdasarkan Metode
Penyaluran
Link-by-link.
Pengiriman suatu blok sinyal (lengkap) dari sentral
asal dilakukan melalui satu atau beberapa sentral transit secara estafet (link-by-link)
hingga sentral tujuan.
End-to-end
Sentral asal mengirim hanya sebagian informasi (yang
diperlukan untuk ruting) ke setiap sentral transit yang dilaluinya. Seteleh
sentral asal terhubung ke sentral tujuan, barulah Informasi lengkap (address
tujuan) dikirimkan.
Enbloc.
Sama dengan mode link-by-link, yaitu sinyal
lengkap dikirim secara estafet. Bedanya,terminologi enbloc hanya digunakan pada
CCS (CCS No.7), sedangkan pada CAS (R2) biasa menggunakan terminologi link-by-link
Overlap.
Mode penyaluran seperti link-by-link namun
informasi sinyal yang dikirim tidak secara sekaligus (lengkap) melainkan
bertahap (sebagian-sebagian).
KESIMPULAN :
Kemudahan
Persinyalan Pada dasarnya, persinyalan yang membawa informasi kendali
komunikasi merupakan bagian dari sistem transmisi digital. Informasi tersebut
dapat digabungkan ke dalam jalur transmisi digital bersama-sama dengan
informasi kendali TDM yang dengan mudah dapat diidentifikasi sebagai kanal
kendali komunikasi. Pendekatan lain adalah menyisipkan kode kendali ke dalam
kanal data yang dapat diidentifikasi dan diterjemahkan sebagai informasi
kendali oleh terminal penerima. Pendekatan lain lagi adalah memisahkan
informasi kendali dengan informasi data.
By : Cutt Iswahyuni
izin copas kak
BalasHapus