TRANSMITION
I. Pengenalan Sistem Transmisi
Sistem transmisi adalah hal-hal yang berkaitan dengan
penyaluran informasi, baik itu suara, tulisan, gambar maupun data.
II. Pengertian Transmisi
Media
transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari
suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan
gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media
pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan
komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance
jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium tersebut.
Data-data
pada jaringan dapat ditransmisikan
melalui 3 media
a. Copper media (media tembaga)
b. Optical Media (media optik)
c. Wireless Media (media tanpa kabel)
Secara garis besar
media transmisi terdiri dari:
Media Guidedü
1. Twisted Pair
2. Coaxial cable
3. Serat Optik
Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik,
meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic
cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan
dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan
konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran
listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data
dalam bentuk cahaya.
Media Unguidedü
Unguided media atau komunikasi tanpa
kabel (wireless) mentransmisikan gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan
konduktor secara fisik. Sinyal dikirimkan secara broadcast melalui udara (atau
air, dalam beberapa kasus).
- Gelombang Mikro Terrestria
Deskripsi Fisik
• Tipe antena gelombang mikro yang
paling umum adalah parabola 'dish'.
• Ukuran diameternya biasanya sekitar 3
m.
• Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis
pandang antena penerima.
• Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu
diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus
batas.
• Untuk mencapai transmisi jarak jauh,
diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang
mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.
Aplikasi
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi maupun untuk transmisi suara. Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama, melalui perusahaan telepon local.
Aplikasi
Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi maupun untuk transmisi suara. Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama, melalui perusahaan telepon local.
Krakteristik-karakteristik transmisi
Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum
elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah
rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang
digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi
rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama
kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah
jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat
saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang
lain adalah interferensi. Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang
mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan interferensi merupakan suatu
ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur dengan ketat.
2. Gelombang Mikro Satelit
Satu antena mikrogelombang dilancarkan dalam orbit geopegun (35,800 Km)
dari bumi. Orbit ini bergerak sama dengan kelajuan bumi.Satu alat (transponder)
yang menerima gelombang yang lemah dari bumi, membesarkan isyarat tersebut dan
menghantar semula ke bumi.Di bumi terdapat satu stesyen yang mempunyai piring
khas untuk menghantar atau menerima isyarat dari salelit. Komunikasi satelit
mirip dengan line-of-sight microwave, hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu
satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater
yang sangat tinggi.
Deskripsi fisik
Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro.
Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang
mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit
menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier dan mengulang
sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain (downlink).
Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi,
yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.
Ada dua konfigurasi umum untuk komunikasi satelit yang popular yaitu:
• Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik-ke titik diantara dua
antena dari dua stasiun bumi
• Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi
dan sejumlah receiver stasiun bumi.
Agar komunikasi satelit bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit
stasioner dengan memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasiun bumi
tidak harus saling berada digaris pandang sepanjang waktu. Untuk mrnjadi
stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang sama dengan periode
rotasi bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km. Dua satelit yang
menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya cukup dekat, akan saling
mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar terbaru memerlukan 4
derajat ruang.
Aplikasi
• Distribusi siaran televise
• Transmisi telepon jarak jauh
• Jaringan bisnis swasta
Karakteristik komunikasi satelit
-
Akibat jarak yang panjang terdapat
penundaan penyebaran (propagation delay) kira-kira seperempat detik dari
transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di tangkap oleh stasiun bumi
lain.
-
Gelombang mikro merupakan sebuah
fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi sifatnya. Bebarapa stasiun dapat
mentransmisikan ke satelit, dan transmisi dari satelit dapat diterima oleh
beberapa stasiun.
Karakteristik-karakteristik Transmisi
Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada 1
sampai 10 GHz. Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam,
meliputi derau dari galaksi, matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan
manusia, dari berbagai perangkat elektronik. Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan
mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan pengendapan di atmosfer.
Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan menggunakan bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk transmisi dari bumi ke satelit (uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2 GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi (downlink). Kombinasi ini di tunjukkan sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi uplink dan downlink berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan frekuensi yang sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyal-sinyal yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus ditransmisikan kembali dengan frekuensi yang lain.
Band 4/6 GHz berada dalam zona optimum 1 sampai 10GHz, namun menjadi penuh. Frekuensi-frekuensi lain pada rentang tersebut tidak tersedia karena interferensi juga beroperasi pada frekuensi-frekuensi itu, biasanya gelombang mikro terrestrial. Karenanya, band 12/14 lebih dikembangkan lagi (uplink:14 sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7 sampai a4,2 GHz). Pada band frekuensi ini, masalah-masalah mulai datang. Untuk itu, digunakan stasiun bumi penerima yang lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini untuk mengantisipasi band ini juga menjadi penuh, dan penggunanya dirancang untuk band 19/29 GHz. (uplink 27,5 sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7 sampai 21,2 GHz). Band ini mengalami masalah-masalah atenuansi yang lebih besar namun akan memungkinkan band yang lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz).
3. Radio Broadcast
Deskripsi fisik
Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro yaitu,
dimana siaran radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang mikro
searah (point-to-point). Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena
parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke arah persis sumber siaran
Aplikasi
Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi dalam rentang antara 3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang tidak formal siaran radio untuk band VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz sampai 1 GHz. Rentang ini juga digunakan untuk sejumlah aplikasi jaringan data.
Karakteristik-karakteristik Transmisi
Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk komunikasi
broadcast. Tidak seperti kasus untuk gelombang elektromagnetik berfrekuensi
rendah, ionosfer cukup trasparan untuk gelombang radio diatas 30 MHz. jadi transmisi
terbatas pada garis pandang, dan jarak transmitter tidak akan mengganggu satu
sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari atmosfer. Tidak seperti
frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang siaran radio
sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya yang
panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit mengalami atenuansi.
Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur. Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas.
Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur. Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas.
4. Infra Merah
Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver)
yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur pandang
maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit
rumah. Satu perbedaan penting antara transmisi infra merah dan gelombang mikro
adalah transmisi infra merah tidak dapat melakukan penetrasi terhadap dinding,
sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang ditemui dalam
gelombang mikro tidak terjadi. Selanjutnya, tidak ada hal-hal yang berkaitan
dengan pengalokasian frekuensi dengan infra merah, karena tidak diperlukan
lisensi untuk itu. Pada handphone dan PC, media infra merah ini digunakan untuk
mentransfer data tetapi dengan suatu standar atau protocol tersendiri yaitu
protocol IrDA. Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika
dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak
pada spektruk elektromagnetik dengan panjang gelombang diatas panjang gelombang
cahaya merah.
Aplikasi nyata media transmisi wireless yang sering kita jumpai
Radio Frequency Allocation Dikenal juga sebagai radio komunikasi. Dibagi dalam beberapa range frekuensi yang diatur pemerintah.
Radio Frequency Allocation Dikenal juga sebagai radio komunikasi. Dibagi dalam beberapa range frekuensi yang diatur pemerintah.
VLF (Very Low Frequency) dan LF (Low Frequency)
Sinyal-sinya ini dipropagasikan sangat dekat dengan permukan bumi, tidak
dapat melewati objek yang padat dan digunakan dalam navigasi radio jarak jauh.
MF (Medium Frequency) dan HF (High Frequency)
Sinyal-sinyal ini dikirimkan lewat udara dan memantul kembali ke bumi.
Digunakan untuk komunikasi jarak jauh.
VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency)
Sinyal-sinyal ini biasanya dikirimkan secara line of sight. Digunakan pada
terrestrial, satellite dan komunikasi dengan radar.
EHF (Extremely High Frequency) dan SHF (Super High Frequency)
Digunakan untuk berkomunikasi dengan objek di luar atmosfir bumi.
Terrestrial Microwave
Microwave tidak dapat mengikuti bentuk bumi sehingga memerlukan transmisi
line-of-sight. Yaitu transmisi mengikuti garis lurus. Jarak yang bisa
dilingkupi oleh sinyal tersebut tergantungdari besar dan tinggi antena.
Sinyal microwave berpropagasi satu arah pada satu waktu, sehingga dua frekuensi diperlukan untuk komunikasi dua arah.
Sinyal microwave berpropagasi satu arah pada satu waktu, sehingga dua frekuensi diperlukan untuk komunikasi dua arah.
1. Gelombang mikro terrestrial
2. Gelombang mikro Satelit
3. Radio broadcast
4. Infra merah
Gelombang pada media guided dipandu sepanjang media yang secara fisik
tampak kasat mata. Sedangkan, media unguided merupakanmedia untuk
mentransmisikan gelombang elektromanetik, tetapi tidak memandunya. Contoh
atmosfer dan ruang angkasa
Karakteristik dan mutu suatu transmisi data ditentukan oleh karakteristik media dan karakteristik sinyal. Untuk unguided, lebih ditentukan oleh kualitas sinyal yang dihasilkan melalui antena transmisi dibandinkan oleh medianya sendiri. Umumnya sinyal-sinyal pada frekuensi rendah menyebar, pada frekuensi tinggi, dapat fokus langsung (directional beam).
Karakteristik dan mutu suatu transmisi data ditentukan oleh karakteristik media dan karakteristik sinyal. Untuk unguided, lebih ditentukan oleh kualitas sinyal yang dihasilkan melalui antena transmisi dibandinkan oleh medianya sendiri. Umumnya sinyal-sinyal pada frekuensi rendah menyebar, pada frekuensi tinggi, dapat fokus langsung (directional beam).
A. Copper Media
Copper media merupakan
semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya
menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah
sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai
sebagai transmisi data pada jaringan :
1. Coaxial
Cable
Cable membawa
sinyal data dengan range frekuensi yang lebih tinggi daripada twisted-pair
cable. Coax memiliki satu konduktor metal (biasanya tembaga) yang terbungkus
dalam selubung isolator, yang terbungkus lagi dalam lapisan luar dari metal.
Lapisan metal ini berfungsi sebagai pelindung dari noise dan konduktor kedua
yang melengkapi rangkaian. Konduktor ini juga terbungkus dalam pelindung
isolater, dan seluruh kabel dilindungi oleh pembungkus plastik. Ditanam di
dalam tanah atau di dasar laut untuk
perhubungan antara benua. Contoh kegunaannya seperti talian telefon dan talian
kabel TV.
Deskripsi Fisik Coaxial Cable
• Terdiri dari 2 konduktor slindris yang mengelilingi suatu kawat konduktor
dalam tunggal.
• Konduktor bagian dalam dibungkus baik dengan konduktor bagian jaring maupun
penyekat dalam.
• Konduktor bagian luar dilindungi oleh suatu selubung pelindung.
• Diameter mulai 1-2,5 cm, konstruksi melingkar sehingga tahan terhadap
interferensi dan crosstalk.
• Dapat digunakan untuk jarak lebih jauh dan mendukung beberapa stasiun dalam
sebuah jalur dipakai banyak user.
Aplikasi
• Distribusi Siaran Televisi
• Transmisi telepon jarak jauh
• Penghubung sistem komputer jangkauan pendek
• Local Area Nietwork
Karakteristik Transmisi
• Untuk mentransmisikan sinyal analog maupun digital
• Frekuensi lebih baik dibandingkan Twisted pair
• Tahan terhadap interferensi dan crosstalk, karena dilindung dan konstruksi
melingkar
• Gangguan berupa atenuasi, derau suhu, derau intermodulasi
• Untuk transmisi sinyal analog jarak-jauh perlu amplifier setiap bbrp
kilometer, dan lebih dekat lagi jika menggunakan frekuensi yang lebih tinggi.
Kabel ini sering digunakan
sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak
digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih
tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.
Ada 4 jenis kabel coaxial, yaitu :
- Thinnet atau RG-58 (10Base2)
- Thicknet atau RG-8 (10Base5).
- RG-59
- RG-6
Ada 3 jenis
konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC
konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada
kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP
yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada
saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel
koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.
2. Twisted-Pair cable
Twisted
Pair terdiri dari 2 jenis :
· Shielded Twisted Pak (STP)
·
Unshielded Twisted
Pair (UTP)
Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin
(twisted pair), instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal.
:
Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Keuntungan
menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang
elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah
mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak
jangkauannya hanya 100m .
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Keuntungan
menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah
rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya
hanya 100m.
Ada beberapa kategori untuk
kabel Twisted Pair, yaitu :
• Kategori 1 (Cat-1).
Umumnya menggunakan konduktor
padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar.
Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.
• Kategori 2 (Cat-2).
Range impedansi yang lebar,
sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN
menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.
• Kategori 3 (Cat-3).
Sering disebut kabel voice
grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100
Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan
Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.
• Kategori 4 (Cat-4).
Seperti kategori 3 dengan
bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16
Mbps.
• Kategori 5 (Cat-5).
Merupakan kabel Twisted Pair
terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum
100 m.
Deskripsi Fisik Twisted Pair
- Terdiri dari 2 kawat yang disekat yg
disusun spiral beraturan
- Sepasang kawat bertindak sebaai satu jalur komunikasi tunggal.
- Dibundel dlm sebuah sarung pelindung
yg keras
- Kabel yang berpasangan memiliki
ketebalan sekitar 0,4- 0,9 mm
Aplikasi
• Jaringan telepon
• Pensinyalan digital
• LAN, rate data sekitar 10 Mbps
Karakteristik Transmisi
• Untuk transmisi analog dan digital
• Untuk transmisi analog diperlukan amplifier kira-kira 5-6 km
• Untuk digital diperlukan repeater sekitar 2-3 km
• Terbatas dalam hal jarak, bandwith dan rate data
• Rentan terhadap interferensi dan derau
B. Optical Media
Optical fiber terbuat dari kaca
atau plastik dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk cahaya. Suatu fiber terbuat
dari dua plastik atau gelas dengan ukuran silinder yang berbeda. Silinder luar
disebut cladding (dengan density yang lebih rendah) dan silinder di bagian
dalam disebut core. Untuk memahami pengiriman data yang dilakukan optical fiber
kita perlu memahami pembiasan (refraksi) dan pemantulan (refleksi) cahaya. Saat
suatu cahaya mencapai interface antara dua media dengan density yang berbeda,
sinar tersebut dapat dipantulkan ataupun dibiaskan. Jika sudut datang (sudut
datangnya cahaya terhadap garis yang tegak lurus permukaan) lebih kecil dari
sudut kritis (critical angle, sudut ini didapat dari perbandingan density dua
media tersebut) maka cahaya akan dibiaskan. Jika sudut datang lebih besar dari
sudut kritis maka cahaya akan dipantulkan.
Ada tiga jenis kabel fiber
optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic
optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke
ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa
elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun
laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal
dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang
dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak
jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil.
Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah
50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode, karena memiliki core
yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa
cahaya yang tumpang tindih.
Kabel fiber
optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih
besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data
berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak
yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi
penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang
plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin
tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek
dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan
sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi
atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang
menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya
Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan
ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre
optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya
(laser atau inframerah).
Satu buah kabel fibre optic
terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk
Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah
secara bersama-sama (full duplex).
Keuntungan Penggunaan Fiber Optik
1. Ketahanan terhadap noise
2. Lebih sedikit penguatan sinyal
3. Bandwidth yang lebih besar
• Kekurangan Penggunaan Fiber Optik
1. Biaya lebih tinggi
2. Instalasi lebih rumit
3. Rapuh. Secara fisik serat kaca lebih mudah rusak daripada kabel tembaga
Deskripsi Fisik
• Sangat tipis, tapi kemampuan memandu sangat tinggi
• Terbuat dari beberapa jenis kaca dan plastik
• Jenis serat kaca: ultrapure fused silica, higer-loss multicomponent.
• Memiliki bentuk silindris terdiri dari 3 bagian, yaitu: inti, cladding
(pelapis:kaca/plastik yang berbeda dg inti) dan selubung
• Diameter inti sekitar 8- 100 mikro meter
• Lapisan terluar disebut jaket untuk melindungi terhadap kelembaban, goresan,
jepitan dan bahaya lainnya
Keunggulan
• Kapasitas lebih besar
• Ukuran lebih kecil dan bobot ringan
• Atenuasi rendah
• Isolasi elektromagnetik, tidak mudah diserang interferensi, derau, crosstalk.
• Jarak repeater lebih besar
Aplikasi
• Long-Haul Trunk: 1500 km dengan kapasitas 20- 60 ribu canel suara.
• Metropolitan Trunk, 12 km dengan kapasitas 10 ribu chanel suara dalam satu
kelompok trunk
• Subscribe loop, langsung dari sentral ke pelangan
• LAN
Karakteristik Transmisi
• Cahaya dari suatu sumber memasuki inti plastik atau kaca yang berbentuk
melingkar.
• Sinar pada sudut tumpul dipantulkan dan disebarkan sepanjang serat.
Sinar-sinar lain diserap oleh bahan-bahan yang mengeliling bentuk penyebaran
ini disebut (step-index multimode)
• Terdapat dua sumber cahaya: LED (Light Emiting Dioda) dan ILD (Injection
Laser Dioda)
C. Wireless Network
Saat ini
sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless
network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro
untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang
dihadapi disini adalah masalah jarak, bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun
demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan
teknologiwireless untuk Active Hub ( Wireless Access Point)
dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa
mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless
Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan
yang sudah ada.
Media
transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya
gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital
yang dikirim melaluiwireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang
elektromagnetik ini.
III. Pertimbangan Memilih Media
Transmisi
Pertimbangan untuk memilih media transmisi yang tepat
untuk melaksanakan komunikasi adalah :
- Harga
dan ketersediaan media transmisi
- Performance
jaringan yang dikehendaki (dari sudut faktor teknik :)
- Kemampuan
menghadapi gangguan magnetis maupun elektris dari luar
- Lebar jalur (bandwith) dan jangkauan jarak yang
hendak dicapai.
- Kecepatan
transmisi yang dibutuhkan
IV. Jenis – Jenis Media Transmisi
Media transmisi adalah sarana untuk menyalurkan
(mengirimkan) informasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Berdasarkan
terlihat atau tidak terlihatnya suatu media transmisi, dapat dibedakan atas :
- Media
transmisi fisik
Media transmisi fisik disebut juga dengan jaringan fisik
(network) media penyalur berita telekomunikasi yang menghubungkan dengan para
pemakai jasa telekomunikasi sesamanya.ini disebut dengan saluran fisik.
Jaringan fisik itu sendiri merupakan media transmisi yang dapat dilihat dan
diraba secara fisik keberadaannya.
Dilihat dari cara penempatan-nya ( pemasangannya ) dibedakan atas :
a) Saluran
atas tanah
Jaringan ini dipasang diatas tanah dengan cara
menggantungnya pada tempat-tempat tinggi seperti tiang-tiang telephone.
b) Saluran
bawah tanah
Jaringan
ini ditanam ditanah, kabel dengan jenis jaringan seperti ini memerlukan mutu
isolasi yang tinggi (tahan air,tahan tahan kelembaban) Saluran kabel bawah laut (termasuk dalam saluran bawah
tanah hanya ditanam didasar laut)
Jaringan bawah tanah Terdiri atas:
v
Tanam
langsung : ditanam dengan menggali tanah,kemudian kabel ditanam kembali seperti
kabel telephone bawah tanah. Jaringan ini biayanya mahal,karena dalam
pelaksanaannya haruslah memenuhi syarat tertentu.
v
Kabel
Duct : kabel dimasukan ke dalam pipa, kemudian pipa ditanam dibawah permukaan
tanah, setelah itu permukaan tanah dicor dengan beton.pipa peralon yang
digunakan tahan dengan air dan kelembaban tanah.
v
Kabel
laut (submarine cable): kabel ini dipasang dibawah permukaan laut . jenis kabel
ini berisolasi sangat kuat untuk keperluan menyalurkan berita
telekomunikasi.contoh: kabel laut yang menghubungkan Jakarta-Singapura. Sistem
ini dikenal dengan SKKL(Sistem Komunikasi Kabel Laut).kabel laut bukan terbuat
dari koaksial tetapi dari serat optik.
Dilihat dari cara dan bahan pembuatannya dibedakan atas :
- Saluran
kabel terbuka ( open wire )
Open
wire : saluran ini dibuat dari kawat tembaga atau kawat besi tanpa pembungkus
(isolasi).lebih banyak digunakan untuk saluran lokal(dalam kota).ada juga yang
terbuat dari baja dilapisi tembaga, jaringan dengan kawat berlapis tembaga ini
untuk saluran antar kota.
- Saluran
kabel terpilin ( twisted copper wire )
Twisted
copper wire : kawat yang terpilin dalam satu selongsong kabel.masing-masing
kabel terbungkus terpisah agar tidak terjadi induksi antar kabel.pemasangan
kabel berpasangan ini biasanya digatungkan pada tiang-tiang telephone sehingga
disebut kabel gantung.
- Saluran
kabel koaksial ( coaxial wire )
Coaxial
cable : kabel ini terbuat dari dua buah konduktor (penghantar).kabel ini
berkapasitas besar,yang dipakai untuk menyalurkan lalulintas telekomunikasi
yang padat.
- Saluran kabel serat optik ( fibre optic )
Fibre optic : kabel ini hasil penemuan teknologi baru
dalam media transmisi.
- Media
transmisi non fisik
Media
ini juga disebut juga media transmisi radio, karena menggunakan gelombang radio
sebagai penyalur informasi.informasi ditumpangkan melalui gelombang radio yang
dipancarkan oleh stasiun pemancar (Transmitter = Tx) dan diterima oleh pesawat
penerima (Receiver = Rx)
Dapat
dibedakan atas :
- Transmisi
radio terrestrial
Transmisi terresterial (terra = bumi) merupakan gelombang radio yang masuk
merambat tidak jauh dan sejajar dengan permukaan bumi (tanah).
Mis: dua stasiun radio yang berada di kota yang sama,
bekerja pada frekuensi yang berlainan agar tidak saling mengganggu.
Frekuensi : banyaknya getaran yang melewati titik
tertentu pada suatu interval waktu.(biasanya 1 detik)
- Transmsis
radio satelit
Transmisi satelit menggunakan satelit sebagai repeater
stasiun pengulangnya. Contohnya : satelit PALAPA berfungsi sebagai repeater
dalam jaringan SKSD di Indonesia.pada dasarnya cara kerja transmisi satelit
sama dengan transmisi gelombang.
V. Media
Transmisi Wireless (Nirkabel) Pada Media Komunikasi Data
1.
Lapisan
– Lapisan Menurut OSI
Model
referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference
Model for Open Networking adalah
sebuah model arsitektur jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for
Standarization (ISO) di Eropa
pada tahun 1977. OSI sendiri meruakan singkatan dari (Open System
Interconnection). Model ini disebut juga dengan "Model Tujuh Lapis
OSI" (OSI Seven Layer
Models).
·
Application berfungsi
sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan
kesalahan.
·
Presentation berfungsi
untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam
format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
·
Session berfungsi
untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan. Selain itu, level ini juga dilakukan resolusi nama.
Transport berfungsi
untuk memecah data kedalam paket-paket data seta memberikan nomor urut ke
paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket
diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp
paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Network berfungsi
untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian
melakukan routing melaluiinternetworking dengan menggunakan routerdan switch layer-3.
Data
Link Befungsi
untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang
disebut sebagai frame.
Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan
perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)),
dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub,bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802,
membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu
lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control(MAC).
Physical berfungsi
untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi
bit, arsitek jaringan (Ethernet atauToken
Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu level ini juga
mendefinisikan bagaimana Network
Interface Card (NIC) dapat berinteraksi
dengan media kabel atau radio.
v Lapisan
Fisikal (Physical Layer)
Secara
umum Physical Layers menyediakan
sarana untuk transportasi di seluruh jaringan media bit yang menyusun kerangka
Data Link layer. Lapisan ini
menerima sebuah frame lengkap dari lapisan Pengiriman frame di media local
memerlukan unsur lapisan berikut: Fisik media dan konektor terkait; sebuh
representasi bit pada media Encoding data dan control informasi Pemancar dan
Penerima sikkuit pada perangkat jaringan. Ada tiga bentuk dasar media jaringan
pada data yaitu:
Kabel Tembaga (Copper
Cable)
Untuk media kabel tembaga, sinyal-sinyal adalah pola pulsa elektrik.
Fiber
Untuk
Serat, Pola Sinyal Cahaya Wireless
Untuk media wireless, sinyal-sinyal adalah pola transmisi radio.
Yang akan dibahas
secara khusus pada sub bab berikutnya adalah media transmisi wireless (nirkabel) pada komunikasi data.
v Distori
Pada Transsmisi Onwire
Gangguan dalam penyampaian suatu informasi dengan
mempergunakan kabel dapat dibedakan atas :
- Random : gangguan yang tidak dapat diramalkan terjadinya
- Derau
panas ( thermal noise )
Thermal noise : derau yang disebabkan oleh gerakan
–gerakan elektron dalam komponen listrik yang mudah panas
- Derau
impulse ( impulse noise )
Impulse noise : derau yang timbul karena adanya gangguan
pulsa dalam waktu pendek
- Bicara
silang ( crosstalk )
Crosstalk
: gangguan akibat sinyal datang dari pembicara lain
- Gema
( echo )
Echo : terpantul kembali suara dengan arah berlawanan
arah semula
- Perubahan
phasa
Perubahan
Phasa : selang waktu yang menyebabkan satu gelombang mendahului gelombang yang
lain.
- Derau
intermodulasi ( intermodulation noise )
Intermodulation noise : derau antar modulasi, derau yang
timbul dalam kanal tertentu oleh sinyal yang dikirim pada kanal lain.
- Phase
jitter
Phase
Jitter : penggeser fase, alat yang tegangan (arus) outputnya dapat disetel
untuk fase yang di-inginkan sesuai dengan tegangan input.
- Tak Random ( Sistematis ) : gangguan yang dapat
diperhitungkan dan diramalkan terjadinya. Dibedakan
atas:
- Redaman
Tegangan
suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi disebabkan daya yang
diserap oleh saluran transmisi.redaman tergantung pada frekuensi sinyal.
- Penundaan
Sinyal
umumnya terdiri dari banyak frekuensi .masing-masing frekuensi tidak berjalan
dengan kecepatan yang sama hingga tiba di penerima pada waktu yang
berlainan tundaan yang terlalu besar
dapat mengakibatkan kesalahan pada waktu transmisi data, tidak terganggu pada
transmisi suara melainkan transmisi data.
VI.
Distorsi Pada Transmisi Wireless
Gangguan dalam penyampaian suatu informasi tanpa
mempergunakan kabel (mempergunakan perambatan gelombang radio) dapat dibedakan
atas :
- Polarisasi
Pengkutuban arah medan listrik dari suatu gelombang
elektromagnetik
- Refleksi
Gejala yang memungkinkan gelombang dikembalikan ke medium
awal dengan sudut datang dengan sudut pantul yang sama dalam bidang yang sama
- Refraksi
Perubahan
arah perambatan gelombang datang karena melewati batas pertemuan suatu media ke
media lain dengan kecepatan yang berbeda.refraksi dapat juga terjadi dalam
media tunggal disebabkan karakteristik media yang berbeda.
- Fading
Gangguan
cuaca di udara terhadap perambatan gelombang di radio sehingga penerimaan
informasi tidak sempurna.
VII. Metode Transmisi
Metode
transmisi dibedakan atas :
- Simplex
- Half
Duplex
- Full
Duplex
- Metode
Simplex Pengirim-penerima
data
disalurkan hanya ke satu arah.pemancar dan penerima tugasnya tetap.metode ini
jarang dipakai untuk sistem komunikasi
contoh
: TV.Radio, komunikasi data
- Metode
Half Duplex
pengirim
penerima penerima pengirim Setengah
duplex.hubungan yang pengiriman dan penerimaan sinyalnya hanya dapat dilakukan
secara bergantian pada saluran yang sama
Contoh
: telephone dan walkie talkie
- Metode
Full Duple
pengirim
penerima penerima pengirim Data
dikirim dan diterima secara bersamaan. Metode ini dipakai komunikasi data
menggunakan saluran sewa atau saluran pribadi
Contoh
: telegrap dan telex
VIII. Mode Transmisi Pada Komunikasi Data
Mode transmisi umumnya terdapat pada sistem komunikasi
data, dan dapat dibedakan atas :
- Mode
transmisi serial
Transmisi
serial :
Data
dikirimkan satu bit demi satu bit lewat kanal komunikasi yang telah dipilih .
misalnya: data dikirim dalam bentuk kode ASCII dengan 7 bit untuk tiap karakter
.penerima juga harus menerima data,bit demi bit untuk kode ASCII ,satu
informasi karakter terdiri atas 7 bit
Ket : BIT adalah singkatan dari binary digit,yaitu
informasi terkecil. Satu bit dapat menyatakan ada atau tidaknya muatan listrik
statis dalam memori.( nilai 1= ada pulsa listrik , nilai 0 = tidak adanya pulsa listrik)
- Mode
transmisi paralel
ASCII
(American Standard Code for Information Interchange)
Transmisi
pararel :
Data
dikirim sekaligus, misalnya 8 kanal komunikasi.Transmisi pararel digunakan bila
dikehendaki kecepatan yang tinggi.kanal (jalur) komunikasi penerima harus
mempunyai karakteristik yang baik. Dalam pengiriman data secara harus ada data
yang sesuai antara pengiriman dan penerimaan agar data yang dikirim bisa
ditafsirkan dengan tepat dan benar oleh penerima.
IX.
Karakteristik media transmisi
Karakteristik
media transmisi ini bergantung pada:
ü Jenis
alat elektronika
ü Data
yang digunakan oleh alat elektronika tersebut
ü Tingkat
keefektifan dalam pengiriman data
ü Ukuran
data yang dikirimkan
By : Cutt Iswahyuni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar