KOMPUTER GRAFIK
TRANSFORMASI
Kelompok
Nama :
Iswahyuni (1111706)
Kelas :
TI - P1101
Dosen :
Sinar Sinurat, ST, M.Kom
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK BUDIDARMA
MEDAN
T.A 2012/2013
DAFTAR ISI
Daftar Isi………………………………………………………………….. 1
TRANSFORMASI...…………………………………………………...…. 2
1. Transformasi ….………………………..…………….…..….… 2
·
Translation ( Pergeseran ) …………………………..…. 2
·
Strecthing ( Pelebaran )………………………………… 4
·
Scaling ( Pengukuran )…………………………………. 4
·
Rotation ( Pemutaran )……….………………………… 5
2. Matrik
Transformasi………………………..………..…...……. 7
3.
Komposisi Transformasi…………………………...……...…… 8
·
Komposisi
Dua Translasi Berurutan.......................... 9
·
Komposisi
Dua Refleksi Berurutan........................... 9
·
Rotasi
Berurutan Yang Sepusat................................. 10
4.
Bayangan Suatu Kurva/Bangun Oleh Dua
Transformasi/Lebih.. 10
5.
Luas Bangun Hasil Tranformasi……………………………….. 11
6.
Transformasi Gambar…………………………………………...11
7.
Komposisi Transformasi Dengan Matriks…………………...… 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14
TRANSFORMASI
1. Transformasi
Transformasi merupakan suatu metode untuk mengubah
lokasi suatu titik pembentuk objek, sehingga objek tersebut mengalami
perubahan. Perubahan objek dengan mengubah koordinat dan ukuran suatu objek
disebut dengan transformasi geometri. Komputer merupakan salah satu transformator yang cukup ideal. Pada
grafik komputer kemungkinan untuk mengubah bentuk atau penampilan dari suatu
objek sangat luas bahkan untuk mengganti objek itu sendiri secara permanan.
Transformasi diperlukan
untuk mengubah ( transform ) posisi suatu objek dari tempat
asal ke posisi elemen grafik, transformasi juga diperlukan untuk memutarkan
posisi suatu objek pada titik pusat, mengubah ukuran objek dan menarik sebagian
objek sehingga tampak terdistorsi.
Bentuk-bentuk transformasi tersebut
secara umum adalah sebagai berikut :
·
Translation ( Pergeseran )
·
Strecthing (
Pelebaran )
·
Scaling ( Pengukuran )
·
Rotation ( Pemutaran )
A. Translation (Pergeseran)
Translasi adalah suatu pergerakan atau perpindahan semua titik dari objek pada suatu jalur lurus sehingga
menempati posisi baru. Jalur yang direpresentasikan oleh
vektor disebut Translasi
atau Vektor Geser.
Translasi dilakukan dengan
penambahan translasi pada
suatu titik koordinat dengan translation vector atau
shift vektor, yaitu (dx, dy). Koordinat baru titik yang ditranslasi dapat
diperoleh dengan menggunakan rumus :
Contoh:
- Komposisi Transformasi
- T1 dilanjutkan T2 (T2 ◦ T1) adalah T=T2 . T1
- T2 dilanjutkan T1 (T1 ◦ T2) adalah T=T1 . T2
- Luas bangun bayangan tetap untuk transformasi : translasi, refleksi, dan rotasi.
- Luas bangun bayangan berubah untuk transformasi dilatasi, yaitu jika luas bangun mula-mula L setelah didilatasi oleh [P(a,b),k], maka luas bangun bayangannya adalah L'=k2 +L
- Transformasi Gambar
Berikut ini adalah Translasi atau
perpindahan obyek dari titik P ke titik P’ secara linier.
Contoh:
Diketahui
titik-titik pembentuk objek segitiga yaiu A(10,10), B(30,10), C(10,30)
dengan transformasi vector (10,20) lakukan trnslasi terhadap objek
segitiga tersebut:
Titik A
x’A
= xA + tx
y’A = yA + ty
=
10 + 10
= 10 + 20
=
20
= 30
A’(20,30)
Titik B
x’B
= xB + tx
y’B = yB + ty
=
30 + 10
= 10 + 10
=
40
= 20
B’(40,20)
Titik C
x’C
= xC + tx
y’C = yC + ty
=
10 + 10
= 30 + 20
= 20
= 50
B. Strecthing ( Pelebaran )
Prinsip dasar strecthing sama
seperti translasi hanya pada stretching pergeseran
hanya pada satu titik tertentu hingga objek bertambah besar atau bertambah
kecil pada titik koordinat yang ditentukan.
C. Scaling ( Pengukuran )
Scaling adalah perpindahan obyek dari titik P ke titik P’, dimana jarak
titik P’ adalah m kali titik P
Transformasi skala adalah perubahan ukuran suatu objek. Koordinat baru
diperoleh dengan melakukan
perkalian koordinat dengan
scaling faktor, yaitu(mx, my)
dimana mx adalah scaling faktor untuk sumbu x dam my adalah scaling faktor
untuk sumbu y. koordinat baru titik yang diskala dapat diperoleh dengan:
Scaling faktor mx dan my dapat diberikan nilai sembarang. Nilai lebih
dari satu menandakan bahwa obyek diperbesar, sedangkan nilai kurang dari satu
menunjukkan bahwa obyek diperkecil.
Berikut ini adalah Translasi atau perpindahan obyek dari titik P ke titik
P’.
Contoh
:
Diketahui
objek segitiga dengan titik A(10,10), B(30,10), C(10,30) di skala denganscaling
factor (3,2).
Titik A
x’A
= xA * tx
y’A = yA * ty
=
10 * 3
= 10 * 2
=
30
= 20
A’(30,20)
Titik B
x’B
= xB * tx
y’B = yB * ty
=
30 * 3
= 10 * 2
=
90
= 20
B’(90,20)
Titik C
x’C
= xC * tx
y’C = yC * ty
=
10 * 3
= 30 * 2
=
30
= 60
C’(30,60)
D. Rotation ( Pemutaran )
Rotasi dua
dimensi memindahkan sebuah objek menurut
garis melingkar. Untuk melakukan
rotasi diperlukan sudut
rotasi q dan pivot
point (xp,yp). Nilai positif
dari sudut rotasi menentukan arah
rotasi berlawanan dengan arah
jarum jam. Sedangkan sudut rotasi negative memutar objek searah dengan
jarum jam. Rumus transformasi untuk
rotasi suatu titik(x,y)
dengan sudut rotasi
q
sebagai berikut:
Berikut rotasi atau perpindahan obyek
dari titik P ke titik P’, yang berupa pemindahan berputar sebesar sudut q.
Diketahui
titik-titik pembentuk objek segitiga yaiu A(10,10), B(30,10), C(10,30)
dengan sudut rotasi 300 terhadap titik pusat koordinat cartesian (10,10).
Titik
A
X’A
= Xp + (XA – Xp)Cos 300 – (YA- YP)Sin 300
=
10 + (10 -10) * 0.9 – (10-10) * 0.5
=
10
Y’A
= YP + (XA – XP)Sin 300 + (YA – YP)Cos 300
=
10 + (10 – 10) * 0.5 + (10 – 10) * 0.9
=
10
A’(10,10)
Titik
B
X’B
= Xp + (XA – Xp)Cos 300 – (YA- YP)Sin 300
=
10 + (30 -10) * 0.9 – (10-10) * 0.5
=
28
Y’B
= YP + (XA – XP)Sin 300 + (YA – YP)Cos 300
=
10 + (30 – 10) * 0.5 + (10 – 10) * 0.9
=
20
B’(28,20)
Titik
C
X’C
= Xp + (XA – Xp)Cos 300 – (YA- YP)Sin 300
=
10 + (10 -10) * 0.9 – (30-10) * 0.5
=
0
Y’C
= YP + (XA – XP)Sin 300 + (YA – YP)Cos 300
=
10 + (10 – 10) * 0.5 + (30 – 10) * 0.9
=
28
C’(0,28)
2. Matrik Transformasi
Matrik transformasi adalah matrik yang membuat sebuah obyek mengalami
perubahan baik berupa perubahan posisi, maupun perubahan ukuran.
Matrik transformasi 2D dinyatakan dalam ukuran 3x3, dimana kolom ke-3
digunakan untuk menyediakan tempat untuk proses translasi.
Objek yang akan digambar pada layar biasanya memiliki ukuran yang jauh
lebih besar dibanding ukuran layar, sehingga perlu dilakukan
pemetaan/transformasi yang memungkinkan objek tersebut bisa digambar pada
layar. Meskipun demikian, objek seringkali terlalu rumit untuk ditampilkan pada
layar dengan koordinat yang sangat terbatas. Sehingga biasanya kita memilih
bagian tertentu dari objek untuk ditampilkan pada layar. Didalam memilih objek
yang akan ditampilkan biasanya dibatasi oleh sebuah kotak yang disebut dengan
jendela (window).
Dalam praktek kita bisa menggunakan seluruh atau sebagian lebar layar
untuk menmpilkan objek yang berada pada sebuah jendela. Daerah layar yang
dipilih untuk menampilkan objek yang dimaksud disebut viewport. Dalam keadaan
normal, viewport akan meliputi seluruh layar lebar. Meskipun demikian, kita
bisa memilih bagian tertentu dari layar untuk dijadikan sebuah viewport.
Komposisi transformasi adalah
menggabungkan beberapa tranformasi, sehingga dapat menghasilkan bentuk
transformasi yang lebih kompleks.
Catatan T1 . T2
= T2 . T1
Komposisi tranformasi dapat dilakukan dengan
mengalikan matrik-matrik transformasi.
Berikut
contoh komposisi transformasi yang dinyatakan dengan Rotasi(q) dan
Translasi(d,0)
Berikut
komposisi transformasi dinyatakan dengan : Translasi(d,0) dan Rotasi(q).
Ø Komposisi
Dua Translasi Berurutan
Ø Komposisi
Dua Refleksi Berurutan
a.
refleksi berurutan terhadap dua sumbu
sejajar
Jika titik A(x,y)
direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis x=b. Maka bayangan
akhir A adalah yaitu:
x'=2(b-a)+x
y'=y
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=a dilanjutkan terhadap
garis y=b. Maka bayangan akhir A adalah yaitu:
x'=x
y'=2(b-a)+y
b.
refleksi terhadap dua sumbu saling tegak
lurus
Jika titik A(x,y)
direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis y=b (dua sumbu yang
saling tegak lurus) maka bayangan akhir A adalah sama dengan rotasi titik A(x,y) dengan pusat
titik potong dua sumbu (garis) dan sudut putar 180˚
c.
refleksi terhadap dua sumbu yang saling
berpotongan
Jika titik A(x,y) direleksikan
terhadap garis g dilanjutkan terhadap garis h, maka bayangan akhirnya
adalah dengan pusat perpotongan garis g dan h dan
sudut putar 2α(α sudut antara garis g dan h) serta arah putaran dari garis g ke
h.
d.
sifat komposisi refleksi
Komposisi refleksi (refleksi
berurutan) pada umumnya tidak komutatif kecuali komposisi refleksi terhadap
sumbu x dilanjutkan terhadap sumbu y (dua sumbu yang saling tegak lurus).\
Ø Rotasi
Berurutan Yang Sepusat
·
Diketahui
rotasi R1(P(a,b),α) dan R2(P(a,b),β), maka transformasi
tunggal dari komposisi transformasi rotasi R1 dilanjutkan R2
adalah rotasi R(P(a,b),α+β)
·
Rotasi
R1 dilanjutkan R2 sama dengan rotasi R2 dilanjutkan
R1
4. Bayangan
Suatu Kurva/Bangun Oleh Dua Transformasi Atau Lebih
Jawab: misal titik P(x,y) pada
garis -4x+y=5
P(x,y) dicerminkan terhadap garis y=x, bayangannya
P'(y,x)
Jadi x'' = y +3 → y = x''-3
y'' = x +2 → x = y'' -2
persamaan -4x+y=5 → -4(y'' -2) + (x'' - 3) =
5
-4y'' + 8 +
x'' – 3 = 5
x''
- 4y''= 0
jadi bayangan akhirnya adalah x - 4y= 0
5. Luas
Bangun Hasil Tranformasi
Jika suatu bangun (segitiga,
lingkaran, dan lain-lain) ditransformasikan maka:
Pada rotasi, kita menginputkan terlebih dahulu besar sudut rotasi
atau perputaran yang diinginkan
kemudian mengisikan posisi x1, y1, x2, y2, kita hanya menginputkan nilai x1,
y1, x2, y2 yang merupakan posisi awal, kemudian kita memasukkan nilai
perbesaran atau pengecilannya, dimana nilai lebih dari satu adalah perbesaran
dan kurang dari satu adalah pengecilan.
Pada
translasi atau pergeseran, kita tentukan dulu posisi benda yang akan di geser,
misalnya ada di x1, y1, x2, y2 kemudian kita tentukan besarnya pergeseran dari
masing – masing titik atau kita bisa langsung keseluruhan menggeser keseluruhan
gambar dengan memberi nilai yang sama pada sumbu
koordinat.
7.
Komposisi Transformasi Dengan Matriks
Daftar Pustaka :
q http://grafcom-unikan.blogspot.com/2009/02/kelompok-3-transformasi-2d.html
q http://redtakrip.blogspot.com/2009/02/transformasi-2d.html
qhttp://student.eepisits.edu/~irvine/MyLesson/KomputerGrafik/Theory/TRANSFORMASI%202D ew.ppt
q http://www2.eepis-its.edu/~basuki/lecture/Transformasi2D.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar